Kamis, 26 Maret 2015

HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN EKONOMI KESEHATAN



T U G A S
EKONOMI KESEHATAN





ANGGRAINI V. HANAS
1207017108





JURUSAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015



HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN EKONOMI KESEHATAN

A.           Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Ilmu ekonomi juga merupakan ilmu mengenai individu atau masyarakat yang membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan sumber daya terbatas untuk menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Ilmu Ekonomi: Menganalisa biaya, keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan (kebutuhan) manusia yang tidak terbatas.
Ada 2 alasan yang mendasari kehadiran ilmu Ekonomi yaitu:
1)            Adanya keterbatasan/kelangkaan(scarcity) sumber
daya yang tersedia
2)            Kebutuhan dan keinginan (needs and wants) manusia
yang tidak terbatas dan dalam proses pilihan harus
dilakukan berdasarkan preference.

Aplikasi Ilmu Ekonomi:
1.      Deskriptif (Positive Economic)
Mempelajari bagaimana komoditi diproduksi, didistribusikan, dikonsumsi dalam keterbatasan sumberdaya. Lebih memusatkan perhatian pada apa yang sedang, sudah dan akan terjadi.
Contoh:
a.       Jika tingkat harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan turun.
b.      Kebijakan pemerintah apa yang akan mencegah inflasi. 3.Kebijakan pemerintah yang bagaimana akan
mengurangi pengangguran
2.      Preskriptif (Normative Economic)
Mempelajari bagaimana menentukan apa yang seharusnya terjadi.
Contoh: Apakah kita harus lebih menaruh perhatian pada pengangguran dari pada inflasi

B.            Ilmu Ekonomi Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu ekonomi kesehatan merupakan integrasi 2 cabang ilmu yang sudah mapan yaitu ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan masyarakat. Ilmu  ekonomi  berperan  dalam  rasionalisasi  pemilihan  dan pelaksanaan  kegiatan  yang  berkaitan  dengan  pelayanan  kesehatan, terutama  yang  menyangkut  penggunaan  sumber  daya  yang  terbatas. Dengan  diterapkannya  ilmu  ekonomi  dalam  bidang  kesehatan,  maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost Efective.
Ekonomi Positif (Positive economics) dan Ekonomi Normatif (Normative economics)
a.             Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ada tiga sebab utama munculnya ilmu ekonomi. Pertama kebutuhan manusia yang sangat banyak ragamnya. Kedua jumlah barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah terbatas dan langka, sehingga manusia harus memilih. Ketiga sumber-sumber alam dalam keadaan aslinya tidak bisa langsung dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehingga diperlukan proses produksi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.

b.             Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
KLARMAN 1964:
Penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan (aplikasi teori. Konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan)

PPEKI, 1989:
Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sesuai dengan batasan tersebut, Ilmu Ekonomi Kesehatan membahas tentang:
1.      Alokasi sumber daya dari berbagai program kesehatan
2.      Besar sumber daya yang dipergunakan dalam pelayan-
ankesehatan.
3.      Pengorganisasian dan pembiayan institusi kesehatan
terkait pelayanan langsung dan institusi penunjang
4.      Efisiensi dan efektifivitas sumberdaya kesehatan
5.      Efek pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif
terhadap kesehatan penduduk

Ruang Lingkup Teori Ekonomi Makro dan Mikro dalam Ilmu Kesehatan
A.           Kajian ekonomi makro (macro economic).
Ø  Menelaah sektor ekonomi secara makro/menyeluruh (global) serta hubungannya secara timbal balik dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi pembangunan sektor lain terhadap kesehatan. Contoh:
1.      Hubungan adanya bendungan Aswan di Mesir dengan kejadian penyakit schistosomiasis
2.      Pengaruh pembukaan hutan dengan kejadian Malaria di Brazil
3.      Kegiatan Industri Newmont dengan keracunan mercuri
4.      Dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan dan gizi
5.      Kecendrungan pembiayaan kesehatan dengan perkembangan ekonomi suatu negara
6.      Pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap kecukupan biaya kesehatan
7.      Peningkatan sektor transportasi dengan kematian akibat kecelakaan.


B.            Kajian ekonomi mikro (micro economic)
Menelaah aspek produksi (suply), konsumsi (demand/utilisasi) pelayanan kesehatan.

Aspek produksi (Suply):
1.      Menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan seperti sarana gedung, alat kesehatan dan tenaga kesehatan.
2.      Analisis pembiayaan dari berbagai alternatif program yang dapat memberikan gambaran tentang Cost Efficiency,Cost Efectiveness dan Cost Utilization.
3.      Menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan. contoh: sumber pembiayaan kesehatan dari pemerintah, swasta, out of pocket, berapa besarnya, kecendrungannya dan sistem mobilisasi pembayaan kesehatan (asuransi, grant, pajak dll).

Aspek Konsumsi (Demand) :
Menelaah pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut fasilitas, strata pendidikan, urban-rural, kelompok umur, pekerjaan. Bagaimana pengaruh tarif, subsidi, asuransi, pendapatan terhadap pola konsumsi yankes.

Ciri-ciri Sector Kesehatan :
1.      Kejadian penyakit yang tidak bisa diduga: sulit seseorang menduga kapan seseorang jatuh sakit dan jenis penyakit yang dideritanya dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Adanya ketidakpastian (uncertainty) dan kapan mendapat resiko (Risk)
2.      Ketidaktahuan Konsumer (Consumer Ignorance): Konsumer sangat tergantung pada pemberi pelayanan (provider) dan providerlah yang menentukan jenis/volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumer
3.      Pengaruh Dampak Ekternal (External effect) Dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai akibat dari perilaku seseorang.Imunisasi memberi dampak makin kecilnya resiko sakit bagi orang lain sedangkan bagi yang diimunisasi dapat
memutuskan mata rantai penularan.
4.      Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia dan harus diusahakan untuk dipenuhi.Konsekuensinya distribusi yankes dilakukan atas dasar kebutuhan bukan demand ( kemampuan membayar).
5.      Demand terhadap pelayanan kesehatan berbeda dengan demand bidang ekonomi disebabkan oleh:
a.      Pada dasarnya orang tidak menyukai pelayanan kesehatan berbeda dengan pakaian, rumah, mobil. Yang diharapkan konsumen dalam pelayanan kesehatan adalah cepat sehat.
b.      Konsumer pelayanan kesehatan berada dalam posisi lemah dan sangat ditentukan oleh pemberi yankes.
c.       Demand yang terjadi bukan keputusan konsumer walaupun memutuskan dimana mau berobat tapi tidak bisa memutuskan jenis perawatan/pengobatan
untuknya.
6.      Padat Karya. Organisasi Pelayanan Kesehatan porsi yang terbesar adalah jasa bisa 40-60% jasa dari berba gai Nakes dan alat medis.Lihat untuk 1 jenis operasi banyak dokter ahli dan paramedis lain yang terlibat.
7.      Mix Output: Konsumer yang mendapatkan pelayanan kesehatan mendapatkan serangkaian pelayanan kesehatan mulai dari Diagnosis, Pemeriksaan Laboratorium, Pengobatan(terapi),perawatan, konsultasi dan paket pelayanan berbeda satu sama lainnya tergantung jenis penyakit.
8.      Kesehatan sebagai konsumsi dan investasi: Dalam jangka pendek kesehatan merupakan konsumsi: biaya pencegahan, biaya pengobatan (butuh obat, vitamin, pergi kedokter, konsultasi). Jangka panjang bila sehat maka akan menjadi investasi yaitu sehat dihari tua dan tidak membebani orang lain dan negara.
9.      Pembatasan Berkompetisi (Restriksi Competition): Mekanisme pasar dalam Yankes tidak seperti bebas dalam ekonomi karena di kesehatan sulit mendapatkan diskount atau bonus.

Penerapan Ilmu Ekonomi Kesehatan
Penerapan ilmu ekonomi dibidang kesehatan tidak bisa bertujuan Profit Maximization semata melainkan harus juga mempertimbangkan Equity atau unsur pemerataan.Hal inilah yang membedakan Ilmu Ekonomi murni dengan Ilmu Ekonomi Kesehatan. Untuk itu dalam penerapan ilmu ekonomi kesehatan diperlukan Analisis Biaya Pelayanan Institusi Kesehatan yang mengkaji tarif yang layak, besarnya subsidi yang harus diberikan, biaya yang harus dihilangkan/diperkecil, dll.


Kendala dalam Penerapan Ilmu Ekonomi di Bidang Kesehatan :
Adakalanya menerapkan ilmu ekonomi harus memenuhi kriteria interest-efecient, sedangkan pada kesehatan adalah interest-individu, hal tersebut adalah  sulit  karena  kekhasan sektor kesehatan.  Misalnya  pada pasien  koma  adalah  tidak efisien untuk  dibantu  dengan  alat-alat  untuk tetap bisa bernafas dan jantungnya tetap bisa berfungsi, oleh karena hal ini tidak efisien dan tidak ekonomis. Akan tetapi dalam mempelajari lmu ekonomi  kesehatan,  ilmu  ekonomi  adalah  tuntunan  saja  sedangkan prioritasnya adalah tetap kesehatan
Ekonomi kesehatan menjadi barometer yang riil dalam bidang kesehatan. namun kendala yang ada SDM Khusus dibidang Ekonomi Kesehatan yang belum mencukupi serta kolaborasi yang tidak ada antara interen bidang kesehatan itu sendiri. contoh : bagaimana masyarakat akan menempatkan kesehatan sebagai investasi bila mereka sendiri kurang mengetahui serta kebijakan pemerintah yang belum mendukung akan program kesehatan.disisi lain Promosi kesehatan diabaikan oleh DEPKES sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar