T
U G A S
EKONOMI
KESEHATAN
ANGGRAINI
V. HANAS
1207017108
JURUSAN
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
KUPANG
2015
HUBUNGAN
ILMU EKONOMI DENGAN EKONOMI KESEHATAN
A.
Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Ilmu
ekonomi juga merupakan ilmu mengenai individu atau masyarakat yang membuat
pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan sumber daya terbatas untuk
menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi.
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas
kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan
timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Ilmu Ekonomi:
Menganalisa biaya, keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi keinginan (kebutuhan) manusia yang tidak terbatas.
Ada 2 alasan
yang mendasari kehadiran ilmu Ekonomi yaitu:
1)
Adanya keterbatasan/kelangkaan(scarcity)
sumber
daya yang tersedia
daya yang tersedia
2)
Kebutuhan dan keinginan (needs and
wants) manusia
yang tidak terbatas dan dalam proses pilihan harus
dilakukan berdasarkan preference.
yang tidak terbatas dan dalam proses pilihan harus
dilakukan berdasarkan preference.
Aplikasi Ilmu Ekonomi:
1.
Deskriptif (Positive Economic)
Mempelajari bagaimana komoditi
diproduksi, didistribusikan, dikonsumsi dalam keterbatasan sumberdaya. Lebih
memusatkan perhatian pada apa yang sedang, sudah dan akan terjadi.
Contoh:
Contoh:
a.
Jika tingkat harga naik maka jumlah
barang yang
diminta akan turun.
diminta akan turun.
b.
Kebijakan pemerintah apa yang akan
mencegah inflasi. 3.Kebijakan pemerintah yang bagaimana akan
mengurangi pengangguran
mengurangi pengangguran
2. Preskriptif
(Normative Economic)
Mempelajari bagaimana menentukan apa yang seharusnya terjadi.
Mempelajari bagaimana menentukan apa yang seharusnya terjadi.
Contoh: Apakah kita harus lebih menaruh
perhatian pada pengangguran dari pada inflasi
B.
Ilmu Ekonomi Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan
merupakan bagian serta terapan dari ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan yang
bertujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan. Ilmu ekonomi kesehatan merupakan
integrasi 2 cabang ilmu yang sudah mapan yaitu ilmu ekonomi dan ilmu kesehatan
masyarakat. Ilmu ekonomi
berperan dalam rasionalisasi
pemilihan dan pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan,
terutama yang menyangkut
penggunaan sumber daya
yang terbatas. Dengan diterapkannya
ilmu ekonomi dalam
bidang kesehatan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan harus
memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost
Efective.
Ekonomi Positif (Positive economics) dan
Ekonomi Normatif (Normative economics)
a.
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari
berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan
suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek
dari sudut pandang ekonomi. Ada tiga sebab utama munculnya ilmu ekonomi. Pertama kebutuhan manusia yang sangat
banyak ragamnya. Kedua jumlah
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah terbatas dan langka,
sehingga manusia harus memilih. Ketiga
sumber-sumber alam dalam keadaan aslinya tidak bisa langsung dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehingga diperlukan proses produksi. Ekonomi positif
di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
b.
Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari
perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau
buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
KLARMAN 1964:
Penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan (aplikasi teori. Konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan)
Penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan (aplikasi teori. Konsep dan teknik ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan)
PPEKI, 1989:
Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sesuai dengan batasan tersebut, Ilmu Ekonomi Kesehatan membahas tentang:
Penerapan ilmu ekonomi dalam upaya kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Sesuai dengan batasan tersebut, Ilmu Ekonomi Kesehatan membahas tentang:
1. Alokasi sumber daya dari berbagai program kesehatan
2. Besar sumber daya yang dipergunakan dalam pelayan-
ankesehatan.
ankesehatan.
3. Pengorganisasian dan pembiayan institusi kesehatan
terkait pelayanan langsung dan institusi penunjang
terkait pelayanan langsung dan institusi penunjang
4. Efisiensi dan efektifivitas sumberdaya kesehatan
5. Efek pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif
terhadap kesehatan penduduk
terhadap kesehatan penduduk
Ruang Lingkup Teori Ekonomi
Makro dan Mikro dalam Ilmu Kesehatan
A.
Kajian ekonomi makro (macro
economic).
Ø Menelaah
sektor ekonomi secara makro/menyeluruh (global) serta hubungannya secara timbal
balik dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi pembangunan
sektor lain terhadap kesehatan. Contoh:
1. Hubungan
adanya bendungan Aswan di Mesir dengan kejadian penyakit schistosomiasis
2. Pengaruh
pembukaan hutan dengan kejadian Malaria di Brazil
3. Kegiatan
Industri Newmont dengan keracunan mercuri
4. Dampak
krisis ekonomi terhadap kesehatan dan gizi
5. Kecendrungan
pembiayaan kesehatan dengan perkembangan ekonomi suatu negara
6. Pengaruh
kebijakan moneter dan fiskal terhadap kecukupan biaya kesehatan
7.
Peningkatan sektor
transportasi dengan kematian akibat kecelakaan.
B.
Kajian ekonomi mikro (micro
economic)
Menelaah aspek produksi
(suply), konsumsi (demand/utilisasi) pelayanan kesehatan.
Aspek produksi (Suply):
1. Menelaah
biaya dari berbagai input program kesehatan seperti sarana gedung, alat
kesehatan dan tenaga kesehatan.
2. Analisis
pembiayaan dari berbagai alternatif program yang dapat memberikan gambaran
tentang Cost Efficiency,Cost Efectiveness dan Cost Utilization.
3. Menelaah
aspek pembiayaan secara keseluruhan. contoh: sumber pembiayaan kesehatan dari
pemerintah, swasta, out of pocket, berapa besarnya, kecendrungannya dan sistem
mobilisasi pembayaan kesehatan (asuransi, grant, pajak dll).
Aspek Konsumsi (Demand) :
Menelaah
pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut fasilitas,
strata pendidikan, urban-rural, kelompok umur, pekerjaan. Bagaimana pengaruh
tarif, subsidi, asuransi, pendapatan terhadap pola konsumsi yankes.
Ciri-ciri Sector
Kesehatan :
1.
Kejadian penyakit yang tidak bisa
diduga: sulit seseorang menduga kapan seseorang jatuh sakit dan jenis penyakit
yang dideritanya dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya. Adanya ketidakpastian
(uncertainty) dan kapan mendapat resiko (Risk)
2.
Ketidaktahuan Konsumer (Consumer
Ignorance): Konsumer sangat tergantung pada pemberi pelayanan (provider) dan providerlah
yang menentukan jenis/volume pelayanan yang perlu dikonsumsi oleh konsumer
3.
Pengaruh Dampak Ekternal (External
effect) Dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai akibat dari
perilaku seseorang.Imunisasi memberi dampak makin kecilnya resiko sakit bagi
orang lain sedangkan bagi yang diimunisasi dapat
memutuskan mata rantai penularan.
memutuskan mata rantai penularan.
4.
Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai
hak Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia dan harus diusahakan untuk
dipenuhi.Konsekuensinya distribusi yankes dilakukan atas dasar kebutuhan bukan
demand ( kemampuan membayar).
5.
Demand terhadap pelayanan kesehatan
berbeda dengan demand bidang ekonomi disebabkan oleh:
a.
Pada dasarnya orang tidak menyukai
pelayanan kesehatan berbeda dengan pakaian, rumah, mobil. Yang diharapkan
konsumen dalam pelayanan kesehatan adalah cepat sehat.
b.
Konsumer pelayanan kesehatan berada
dalam posisi lemah dan sangat ditentukan oleh pemberi yankes.
c.
Demand yang terjadi bukan keputusan
konsumer walaupun memutuskan dimana mau berobat tapi tidak bisa memutuskan
jenis perawatan/pengobatan
untuknya.
untuknya.
6.
Padat Karya. Organisasi Pelayanan
Kesehatan porsi yang terbesar adalah jasa bisa 40-60% jasa dari berba gai Nakes
dan alat medis.Lihat untuk 1 jenis operasi banyak dokter ahli dan paramedis
lain yang terlibat.
7.
Mix Output: Konsumer yang mendapatkan
pelayanan kesehatan mendapatkan serangkaian pelayanan kesehatan mulai dari
Diagnosis, Pemeriksaan Laboratorium, Pengobatan(terapi),perawatan, konsultasi
dan paket pelayanan berbeda satu sama lainnya tergantung jenis penyakit.
8.
Kesehatan sebagai konsumsi dan
investasi: Dalam jangka pendek kesehatan merupakan konsumsi: biaya pencegahan,
biaya pengobatan (butuh obat, vitamin, pergi kedokter, konsultasi). Jangka
panjang bila sehat maka akan menjadi investasi yaitu sehat dihari tua dan tidak
membebani orang lain dan negara.
9.
Pembatasan Berkompetisi (Restriksi
Competition): Mekanisme pasar dalam Yankes tidak seperti bebas dalam ekonomi
karena di kesehatan sulit mendapatkan diskount atau bonus.
Penerapan Ilmu Ekonomi
Kesehatan
Penerapan ilmu
ekonomi dibidang kesehatan tidak bisa bertujuan Profit Maximization
semata melainkan harus juga mempertimbangkan Equity atau unsur
pemerataan.Hal inilah yang membedakan Ilmu Ekonomi murni dengan Ilmu Ekonomi
Kesehatan. Untuk itu dalam penerapan ilmu ekonomi kesehatan diperlukan Analisis
Biaya Pelayanan Institusi Kesehatan yang mengkaji tarif yang layak, besarnya
subsidi yang harus diberikan, biaya yang harus dihilangkan/diperkecil, dll.
Kendala dalam Penerapan
Ilmu Ekonomi di Bidang Kesehatan :
Adakalanya menerapkan ilmu ekonomi harus
memenuhi kriteria interest-efecient, sedangkan pada kesehatan adalah
interest-individu, hal tersebut adalah
sulit karena kekhasan sektor kesehatan. Misalnya
pada pasien koma adalah
tidak efisien untuk dibantu dengan
alat-alat untuk tetap bisa
bernafas dan jantungnya tetap bisa berfungsi, oleh karena hal ini tidak efisien
dan tidak ekonomis. Akan tetapi dalam mempelajari lmu ekonomi kesehatan,
ilmu ekonomi adalah
tuntunan saja sedangkan prioritasnya adalah tetap kesehatan
Ekonomi kesehatan
menjadi barometer yang riil dalam bidang kesehatan. namun kendala yang ada SDM
Khusus dibidang Ekonomi Kesehatan yang belum mencukupi serta kolaborasi yang
tidak ada antara interen bidang kesehatan itu sendiri. contoh : bagaimana
masyarakat akan menempatkan kesehatan sebagai investasi bila mereka sendiri
kurang mengetahui serta kebijakan pemerintah yang belum mendukung akan program
kesehatan.disisi lain Promosi kesehatan diabaikan oleh DEPKES sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar